Categories
Berita Berita KSP Kedeputian Kedeputian II

KSP Dukung Kemenpora Realisasikan Grand Design Peningkatan Prestasi Olahraga

JAKARTA – Grand Design Keolahragaan Nasional sebagai pondasi terhadap pembinaan dan prestasi olahraga Indonesia, memasuki fase uji publik. Untuk itu, Kantor Staf Presiden (KSP) siap menjembatani Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dengan Kementerian/Lembaga (K/L), terkait data dan kebijakan insentif bagi para atlet. “KSP siap membantu untuk mengawal, mengakselerasi, dan melakukan debottlenecking terhadap perencanaan hingga pelaksanaan grand design keolahragaan prestasi bersama dengan Kemenpora,” ujar Deputi II KSP Abetnego Tarigan, Kamis (4/2).

Pernyataan Abetnego tersebut ditegaskan saat menggelar diskusi bersama Sekretaris Menpora Gatot Sulistiantoro Dewa Broto yang didampingi Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Chandra Bhakti dan Asisten Deputi Industri Olahraga Kemenpora Sri Wahyuni. Pada kesempatan ini, Abetnego juga menjelaskan, window of opportunity dalam akselerasi pelaksanaan grand design keolahragaan prestasi ada di kebijakan Manajemen Talenta Nasional dan Revisi Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional.

Tenaga Ahli Utama Kedeputian II KSP Hageng Nugroho yang turut hadir pada pertemuan ini menyampaikan, sinergitas antara Kemenpora, KSP, Setkab, KemenkoPMK, KemenPPN/BAPPENAS, dan Kementerian Keuangan sangat penting dalam perancangan hingga pelaksanaan grand design peningkatan prestasi olahraga. Melalui sinergi itu, Hageng menekankan pentingnya memperhatikan keterhubungan data (satu data) dan analisis data bagi pemetaan calon dan potensi atlet di seluruh Indonesia, yang tersebar antar K/L.

“Analisis data ini bisa dilakukan melalui Dukcapil yang dimiliki oleh Kemendagri, data BPJS Kesehatan dan Kepegawaian, Dapodik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, hingga data SIM. Untuk yang paling dekat dengan pemetaan potensi olahraga prestasi, dibutuhkan layering data dari Dapodik untuk teknis kedepannya,” jelas Hugeng.

Adapun Sesmenpora Gatot mengatakan, gagasan grand design keolahragaan berlatar belakang perlunya pembenahan ekosistem dan tata kelola olahraga prestasi. Terutama untuk menunjang program prioritas nasional terhadap daya saing SDM Indonesia di prestasi olahraga. Dengan begitu, lanjut Gatot, grand design ini memiliki added-value, baik untuk mempercepat visi Presiden maupun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Sementara itu, Chandra Bhakti menambahkan, tingkat kesehatan dan kesejahteraan dari warga negara ditentukan oleh produk dari sistem olahraga yang efektif. Salah satunya yang akan dilakukan adalah pemakaian big data. “Informasi dan data dalam mengidentifikasi bibit-bibit unggul di daerah.” imbuh Chandra.