Categories
Berita Berita KSP Kedeputian Kedeputian V

Tak Perlu Mudik Saat Wabah Corona Itu Ajaran Islam

Rumadi Ahmad, Tenaga Ahli Utama Kedeputian V Kantor Staf Presiden (KSP)  Bidang Politik, Hukum, Keamanan dan HAM
Rumadi Ahmad, Tenaga Ahli Utama Kedeputian V Kantor Staf Presiden (KSP) Bidang Politik, Hukum, Keamanan dan HAM

JAKARTA –  Himbauan untuk tidak mudik saat Idul Fitri bukan semata anjuran pemerintah. Akan tetapi, hal ini juga merupakan implementasi ajaran agama Islam yang harus dipatuhi.

“Harus dipahami bahwa kita sekarang dalam kondisi darurat  corona. Presiden sudah menetapkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat, sehingga semua yang kita lakukan, termasuk menghadapi Ramadan dan seluruh ibadah yang dilakukan tentu dalam kondisi darurat,” papar Rumadi Ahmad, Tenaga Ahli Utama Kedeputian V Kantor Staf Presiden (KSP)  Bidang Politik, Hukum, Keamanan dan HAM  di Jakarta, Selasa (7/4).

Dalam agama Islam dikenal ajaran bahwa menghindari kerusakan harus didahulukan daripada mengejar kemaslahatan (dar’ul mafasid muqaddamun ‘ala jalbil mashalih). Karena itulah, lanjut Rumadi, dalam konteks kondisi darurat sekarang ini, tetap tinggal di rumah lebih diutamakan.
“Tinggal di rumah untuk memerangi Covid-19 bukan hanya mengikuti anjuran pemerintah, tapi merupakan implementasi dari ajaran agama. Maka dalam kondisi darurat wabah corona ini, masyarakat disarankan untuk tidak melakukan mudik ke ritual tahunan ke kampung halaman,” sambung Ketua Lajnah Kajian Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) NU.

Menurut Rumadi, mudik memang merupakan ritual tahunan yang sangat dinantikan masyarakat. Akan tetapi, untuk momen pulang kampung tahun ini, sebaiknya kita semua menahan diri dan mau berkorban semata-mata untuk kebaikan semua. Terutama, bagi warga yang tinggal di zona merah corona yang sangat rentan membawa virus covid-19 ke kampung halaman.  Mudik justru berisiko menularkan penyakit corona pada orang tua, saudara atau kerabat. “Silaturahmi dengan orang tua tetap bisa dilakukan tanpa harus dibayang-bayangi kekhawatiran menularkan penyakit,” ujarnya.

Dalam situasi seperti sekarang, kata Rumadi, semua harus rela berkorban  dan mengorbankan berbagai hal yang selama ini biasa diikmati. Misalnya, mengikuti syiar Ramadhan dan kegiatan ibadah lain yang biasa dilakukan selama Ramadhan.

Meskipun kita tidak bisa tarawih di masjid seperti biasanya, tapi umat Islam masih bisa tarawih di rumah masing-masing, bersama keluarga. Ibadah tarawih masih tetap bisa kita laksanakan, bukan dilarang. Rumadi menjelaskan, hukum ibadah tarawih adalah sunah. Demikian juga syiar dengan syiar-syiar yang lain seperti buka puasa bersama, bukan hal yang wajib. Namun, berhati-hati agar tidak tertular atau menularkan penyakit  corona ini merupakan suatu keharusan.

Categories
Berita Berita KSP Kedeputian Kedeputian IV

Seluruh Staf KSP Negatif Covid-19

PLT Deputi IV KSP Bidang Informasi dan Komunikasi Politik, Juri Ardiantoro
PLT Deputi IV KSP Bidang Informasi dan Komunikasi Politik, Juri Ardiantoro

JAKARTA—Kantor Staf Presiden (KSP) RI memastikan seluruh personilnya dalam kondisi sehat dan tidak terpapar Covid-19. Kepastian itu diperoleh setelah KSP melakukan cek terhadap staf di lima kedeputian yang ada. “Jadi hingga Jumat sore ini tidak ada staf KSP yang positif Covid-19. Alhamdulillah semuanya sehat wal afiat,” ujar Plt Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) Bidang Komunikasi Politik dan Informasi Juri Ardiantoro di Gedung Bina Graha, Jakarta (3/4).

Dalam pekerjaannya, staf KSP memang sering berhubungan dengan sejumlah orang dari berbagai lembaga. Termasuk melakukan sejumlah kontak dengan orang yang di kemudian hari terpapar Covid-19. Perlakuan terhadap staf KSP yang sering melakukan kontak dengan sejumlah pihak adalah dengan melakukan rapid tes terhadap mereka. Dari hasil Rapid Test tersebut, beberapa orang dinyatakan positif. Terhadap mereka kemudian dilakukan tes lanjutan berupa tes PCR di salah satu laboratorium. “Kami lakukan tes dan hasilnya semuanya negatif hingga Jumat sore ini. Ini wabah yang masih menyebar yang jelas kami akan terus memantau kesehatan para staf,” tegas Juri.

Menurut Juri, adanya pemberitaan yang menyatakan satu staf KSP dinyatakan positif Covid-19 adalah berita yang perlu diluruskan. KSP melakukan langkah antisipatif untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Langkah antisipatif lain juga dilakukan KSP dengan melakukan kebijakan pembatasan staf yang masuk kantor. Gedung Bina Graha tempat para staf KSP berkantor juga tidak dikosongkan. “Yang kita lakukan adalah sesuai perintah Kepala Staf untuk melakukan pekerjaan dari rumah dan staf bergiliran masuk kantor. Hari ini saya ada di kantor, jadi Bina Graha tidak dikosongkan,” ujar Juri. Kepala Staf Kepresidenan RI Dr. Moeldoko pada Jumat sore ini baru saja meninggalkan Gedung Bina Graha selepas pukul 17.00 WIB.

KSP meminta masyarakat tetap waspada terhadap penyebaran virus Corona dengan mematuhi anjuran dari pemerintah seperti Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), melakukan pembatasan fisik atau physical distancing dan tidak panik. “Para tenaga medis sudah bekerja sangat keras untuk menanggulangi virus ini. Sepatutnya kita meringankan beban mereka dengan memenuhi anjuran yang sudah disampaikan,” pungkas Juri.

Categories
Berita Berita KSP Kedeputian Kedeputian V

Antisipasi Intelejen Hadapi Dampak Pandemi COVID-19

Deputi V Kantor Staf Presiden Jaleswari Pramodhawardani,
Deputi V Kantor Staf Presiden Jaleswari Pramodhawardani,

Jakarta, Turunnya daya beli dan meningkatnya PHK bakal terjadi akibat dampak pandemi COVID-19. Pemerintah mengantisipasi kondisi itu terutama menjelang Ramadhan. Berbagai skema ekonomi sudah disiapkan. Namun pemerintah juga mengantisipasi ancaman stabilitas keamanan dan peningkatan kriminalitas. “Isu keamanan termasuk hal yang KSP pantau. Meningkatnya angka pengangguran, misalnya, perlu diantisipasi agar dampaknya tidak menimbulkan konflik sosial dan keamanan,” papar Plt. Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) Jaleswari Pramodhawardani dalam rapat koordinasi terkait Potensi Gangguan Keamanan selama Penanganan COVID-19 dengan Badan Intelijen dan Keamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia, di KSP, Rabu (15/4).

Rapat ini diselenggarakan dalam rangka mengantisipasi risiko peningkatan kriminalitas selama masa penanganan COVID-19. Selain itu juga memastikan bahwa stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat akan tetap terjaga selama masa pandemi ini.

Pada kesempatan tersebut, Kabaintelkam Polri, diwakili oleh Direktur Keamanan Negara, Brigjen Pol. Dr. Umar Effendi, M.Si., membenarkan adanya risiko tindakan kriminal yang dapat mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat.

“Potensi aksi anarkis dan kriminalitas selalu ada, terutama dalam situasi seperti ini. Untuk itu, kami sudah berkoordinasi hingga level Polsek agar terus melakukan pengawasan dan pembinaan,” papar Umar.

Pada rapat yang diselenggarakan secara  virtual tersebut, Umar juga menegaskan bahwa pihak Kepolisian RI akan selalu berada di garda terdepan dalam menjamin keamanan masyarakat. “Kami menggunakan pendekatan preventif dan persuasif dalam mewujudkan stabilitas keamanan dan ketertiban di masyarakat, serta membantu pemerintah mengawal distribusi program jaringan pengaman sosial bagi masyarakat terdampak COVID-19,” lanjut Umar.

Saat ini, seluruh jajaran Polda di 34 provinsi bersama TNI sudah membuka dapur umum untuk masyarakat yang membutuhkan makanan. Polri juga sudah memberikan bantuan lebih dari 600 ribu paket kepada masyarakat.

Categories
Berita Berita KSP Kedeputian Kedeputian II

Rumah Sakit Ini Siap Dipinjamkan untuk Pasien Covid-19

Kepala Staf Kepresidenan RI Dr.Moeldoko bertemu dengan Rektor UKRIDA dan Direksi Rumah Sakit UKRIDA
Kepala Staf Kepresidenan RI Dr.Moeldoko bertemu dengan Rektor UKRIDA dan Direksi Rumah Sakit UKRIDA

Seiring makin meningkatnya kasus pasien Covid-19, Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) berinisiatif ‘meminjamkan’ Rumah Sakit pendidikan di lingkungan kampusnya. Hal ini disampaikan Rektor Ukrida Dr. dr. Wani Devida Gunardi, Sp.MK(K) ketika bertemu dengan Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa (24/3). “Kami ingin mengambil peran lebih lanjut untuk membantu pemerintah tanggulangi COVID-19,” ungkap Wani.

Menurut Rektor, Rumah Sakit tersebut telah selesai pembangunannya, tetapi belum beroperasi. Namun mereka siap menangani pasien terinfeksi virus corona. Wani menjelaskan rumah sakit tersebut sudah memiliki fasilitas dan peralatan untuk melayani pasien rawat inap. Sedangkan izin operasional saat ini sedang dalam proses di Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Pemerintah diwakili oleh Kepala Staf Kepresidenan menyambut itikad baik tersebut.

“Kami tentu senang dan mengapreasi adanya inisiatif seperti ini. Untuk menangani pandemi global corona Covid-19 memang dibutuhkan kerja sama semua elemen masyarakat. Kita harus bergotong-royong dan memiliki kesadaran yang sama untuk mengantisipasi wabah ini,” ujar Moeldoko.

Rencananya Tim dari KSP akan mengkomunikasikan tawaran tersebut ke BNPB sebagai Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
“Nanti akan kami komunikasikan dengan BNPB, selain itu akan ada tim dari KSP yang akan melihat lokasi sehingga akan diketahui nantinya akan difungsikan sebagai apa,” kata Moeldoko .

RS Ukrida berlokasi di Kebon Jeruk Jakarta Barat. RS ini memiliki fasilitas dan sarana yang cukup memadai. Untuk ruang rawat inap tersedia sebanyak total 278 tempat tidur, disertai ruang isolasi. Selain itu, untuk konfigurasi rawat intensif tersedia sekitar 42 tempat tidur berupa ruangan HCU, ICU, ICU isolasi dan lainnya.  Kemudian, untuk konfigurasi Instalasi Gawat Darurat terdiri dari 11 tempat tidur dan dilengkapi ruang isolasi.  Kesiapan RS Ukrida ini menambah daftar tempat rujukan untuk menangani pasien corona Covid-19.

Terakhir ini, pemerintah menyiapkan RS darurat yaitu di Wisma Atlet Kemayoran. Hadir dalam pertemuan ini Plt Deputi II KSP Abetnego Tarigan, Tenaga Ahli Utama KSP dr Brian Sri Prahastuti, Dekan Fakultas Kedokteran Ukrida dr Anton Castilani dan Direktur Rumah Sakit Ukrida dr Fushen.

Categories
Berita Berita KSP Ekonomi Kedeputian III

Wabah Covid-19 Geser Pelatihan Program Kartu Prakerja

 Kepala Staf Kepresidenan RI Dr. Moeldoko saat peluncuran program Kartu Prakerja di Kantor Kemenko Perekonomian, pada Jumat (20/3). Hadir dalam acara tersebut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari.
Kepala Staf Kepresidenan RI Dr. Moeldoko saat peluncuran program Kartu Prakerja di Kantor Kemenko Perekonomian, pada Jumat (20/3). Hadir dalam acara tersebut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari.

JAKARTA–Pandemi Covid-19 memberikan dampak bagi pelaksanaan program Kartu Prakerja. Kantor Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja bersiasat untuk menggeser pelatihan dari tatap muka menjadi online atau daring. “Kita harus menyesuaikan model pelatihannya untuk mendukung social distancing,” ujar Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko di Jakarta, Selasa (24/3).
Kartu Prakerja yang diluncurkan pada Jumat pekan lalu bertujuan untuk menciptakan keterampilan baru. Moeldoko menegaskan kartu Prakerja diluncurkan bukan untuk menggaji penggangguran tetapi menyiapkan anak muda dengan pelatihan agar siap kerja.
Moeldoko mengakui, Covid-19 membuat pertumbuhan ekonomi jadi melambat. Penciptaan lapangan kerja juga turut melambat karena sejumlah faktor seperti jam kerja yang berkurang. Sektor yang paling merasakan dampaknya adalah sektor pariwisata, hotel, restoran dan transportasi. Program kartu prakerja memberikan ruang insentif untuk menahan laju pelambatan ekonomi. “Insentif setelah pelatihan online bisa lebih tinggi dari sebelumnya. Angkanya sedang kita kaji,” ujar Moeldoko.
Selain itu, pemerintah juga terus mengupayakan agar APBN bisa terserap optimal untuk membantu sektor informal dan UMKM. Kedua sektor itu terkena dampak langsung Covid-19. “Program kartu Prakerja diharapkan menjadi pendorong kebekerjaan dan kewirausahaan agar ekonomi tumbuh kembali,” tegas Moeldoko.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari mengatakan, besaran insentif akan diputuskan Komite Cipta Kerja. “Komite yang dipimpin Menko Perekonomian akan memutuskan berapa besaran insentif, untuk berapa bulan, dan berapa orang pekerja harian sektor informal yang terdampak,” ujar Denni.
Denni menambahkan,
Sejak dirilis pada Jumat pekan lalu hingga hari ini,  jumlah pengunjung situs resmi Kartu Prakerja www.prakerja.go.id mencapai 46 ribu lebih pengunjung. Sebanyak 42% users berasal dari Jakarta dan Surabaya; dan sebanyak 55% users adalah laki-laki.
“Dari analytics diketahui profil demografi pengunjung, 49% berusia 18-24 tahun, disusul usia 25-34 tahun sebanyak 33%, ” pungkas Denni.