Categories
Berita Berita KSP COVID-19 Gugus Tugas Kedeputian

RS Di Kaltim Tekankan Dukungan Psikologis Dalam Penanganan COVID-19

Samarinda – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdoel Wahab Sjahranie di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur punya cara unik untuk memberikan dukungan emosional dan memulihkan psikologis pasien COVID-19, salah satunya adalah konser mini dan sajian makanan lengkap yang dikemas secara menarik untuk para pasien di rumah sakit.

Untuk memberikan pelayanan yang menyenangkan dan membuat suasana di rumah sakit menjadi lebih hidup, para tenaga kesehatan di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) sering datang mengunjungi para pasien COVID-19 dan menyanyikan lagu untuk mereka.

Jika makanan di rumah sakit kerap dianggap tidak menggairahkan, maka pihak RSUD AWS menyajikan berbagai menu komplit ala restoran yang termasuk didalamnya adalah yoghurt dan wedang jahe.

“Kondisi psikis pasien harus diperhatikan karena hal tersebut turut menunjang kesembuhan mereka,” kata dr. Ridmawan Wahyu Jatmiko, SpP, salah satu dokter di RSUD AWS.

Sejumlah psikolog pun mengatakan bahwa penanganan pandemi COVID-19 tidak akan maksimal jika kesehatan mental pasien dan tenaga kesehatan terganggu. Oleh karenanya pihak rumah sakit menekankan pentingnya memberikan perhatian khusus kepada kondisi mental dan psikologi semua orang di rumah sakit pada saat pandemi ini.

Pihak rumah sakit pun berinisiatif untuk menggabungkan pasien COVID-19 bergejala ringan dengan mereka yang memiliki gejala sedang. RSUD AWS percaya bahwa pasien COVID-19 memiliki kemampuan untuk saling menguatkan dan memotivasi satu sama lain agar memiliki semangat hidup yang tinggi dan sembuh.

“Pasien yang memiliki kondisi hampir sama dan sudah bisa lebih mandiri dan berjenis kelamin yang sama dijadikan satu ruangan untuk memberikan dukungan psikis agar pasien dapat lebih cepat pulih,” lanjut dr. Ridmawan.

Selain itu dengan pasien saling menguatkan dan menjaga satu sama lain, maka peran tenaga kesehatan akan menjadi sedikit terbantu.

Pihak Rumah Sakit juga menyediakan konsultasi dengan dokter jiwa untuk pasien COVID-19 yang membutuhkan penanganan kesehatan mental serta fasilitas fisioterapi bagi pasien yang berada di ICU dan di ruang perawatan.

Namun sayangnya, contoh usaha keras yang ditunjukkan oleh pasien dan tenaga kesehatan di RSUD AWS ini berbanding terbalik dengan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan. Berdasarkan hasil temuan tim Kantor Staf Presiden (KSP) dalam program verifikasi lapangan selama 4 hari di beberapa kawasan di Provinsi Kalimantan Timur ini, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di Samarinda masih sangat longgar.

Salah satu diantaranya praktek sabung ayam dengan kerumunan besar juga masih banyak ditemui di sejumlah pasar tradisional.

Walaupun Satgas COVID-19 telah melaporkan adanya penurunan angka penularan COVID-19 setelah pemberlakukan PPKM, namun Rumah Sakit di Samarinda dan Balikpapan masih berstatus penuh, sehingga harus memberlakukan buka tutup IGD Rumah Sakit untuk menghindari pasien yang melebihi kapasitas.

Bahkan keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Rates/BOR) di beberapa rumah sakit seperti RSUD AWS dan RSUD Inche Abdoel Moeis sudah mencapai 76 hingga 90 persen. Selain itu, jumlah tenaga kesehatan di Samarinda juga sangat kurang dan tidak seimbang dengan jumlah pasien yang ditangani.

“Apa yang kami temukan di Kalimantan Timur semakin menunjukkan pentingnya kerja sama antara berbagai pihak. Kolaborasi antar lembaga pemerintah, masyarakat sanggatlah penting agar pandemi dan dampak krisis yang kita hadapi dapat segera berlalu,” kata Erlinda, Tenaga Ahli KSP.

Hingga hari ini, laporan dari Satgas COVID-19 Provinsi Kalimantan Timur mencatatkan total Samarinda mencatat 20,088 kasus positif COVID-19 dan menjadi angka tertinggi ketiga di Provinsi Kalimantan Timur setelah Balikpapan dan Kutai Kartanegara.