Categories
Berita Berita KSP Ekonomi Kedeputian Kedeputian III

Kinerja Ekonomi Makin Kinclong, KSP Moeldoko Apresiasi Kerja Keras Bangsa

JAKARTA— Perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan positif pertama sejak era pandemi Covid-19. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2021 adalah 7,07% secara year on year (yoy). Pencapaian ini jauh lebih baik dibandingkan pertumbuhan pada kuartal I 2021 yang masih mengalami kontraksi 0,74% (yoy).
“Ini menjadi momentum pemulihan ekonomi kita. Kinerja ini layak disyukuri dan bukti kerja sama semua elemen bangsa,” ujar Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Kamis (5/8).

Moeldoko meyakini Indonesia bisa segera keluar dari kesulitan akibat pandemi. Apalagi rakyat Indonesia sudah terbukti dalam berbagai ujian dan selalu mampu keluar dari krisis berbagi bidang. “Kami tentu mengharapkan dukungan dan kerjasama semua pihak untuk menanggulangi Covid-19 dan bersama-sama mengatasi dampaknya bagi perekonomian,” ujar Moeldoko.

Deputi III KSP Panutan S Sulendrakusuma menambahkan, kinerja perekonomian yang makin kinclong ditopang oleh sejumlah faktor internal dan eksternal. Dari sisi eksternal, percepatan pemulihan ekonomi global yang didorong oleh AS dan Tiongkok telah mendorong peningkatan ekspor Indonesia. Ekspor barang dan jasa pada kuartal II 2021 tumbuh 31,78% (yoy). Sebagai catatan, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus 14 bulan berturut-turut sejak bulan Mei 2020 hingga Juni 2021.

Dari sisi internal, pertumbuhan konsumsi rumah tangga menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 5,93% (yoy) dan 1,27 % (qtq). Pertumbuhan konsumsi yang positif didukung oleh berbagai hal, termasuk di antaranya beragam dorongan di sisi permintaan melalui program PEN seperti bansos tunai, kartu sembako, PKH, keringanan pembayaran listrik, bantuan produktif usaha mikro dan sebagainya. Yang tidak dapat diabaikan adalah dorongan bagi kelas menengah untuk berbelanja melalui keringanan pajak pembelian mobil, keringanan pembelian rumah, serta program Bangga Buatan Indonesia.

“Hasil pemantauan Tim Monev PEN KSP menunjukkan bahwa perekonomian pada kuartal II memang berjalan sangat baik. Bahkan dalam beberapa hal lebih baik dibandingkan kondisi sebelum pandemi,” tambah Panutan.

Selain itu sejumlah indikator jadi penopang pertumbuhan ekonomi yang makin moncer diantaranya, investasi pada Q2 2021 tumbuh menggembirakan, yaitu 7,54% (yoy). Investasi naik artinya ada potensi kenaikan penyerapan tenaga kerja yang layak bagi masyarakat. “Pemerintah punya tekad kuat untuk terus mendorong investasi melalui bergaai upaya, termasuk di dalamnya implementasi UU Cipta Kerja,” ujar Panutan.

Yang menggembirakan, di sisi produksi, sektor-sektor yang mengalami tekanan sejak pandemi Covid menunjukkan perbaikan yang signifikan. Setelah sejak kuartal II 2020 mengalami kontraksi, industri pengolahan pada kuartal II 2021 tumbuh 6,58% yoy. Pertumbuhan sektor industri antara lain didorong oleh industri nonmigas yang meningkat 6,91%. Sementara itu, sektor perdagangan tumbuh 9,44% setelah empat kuartal mengalami kontraksi.

Sektor-sektor lain seperti transportasi, akomodasi dan makan minum, dan konstruksi juga mengalami peningkatan yang tinggi dibandingkan kuartal II 2020. Adapun sektor pertanian hanya tumbuh 0,38% yoy terutama karena penurunan produksi padi setelah berlalunya puncak panen raya yang berlangsung pada kuartal I 2021.

Namun pemerintah menyadari adanya tantangan berat yang mungkin terjadi pada kuartal III 2021 dengan meningkatnya kasus Covid-19 varian Delta. Kebijakan pemerintah memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat agar pandemi bisa terkendali. Namun pemerintah tidak sekadar melakukan pembatasan kegiatan. Pemerintah mengambil langkah penanggulangan antara lain melalui peningkatan anggaran PEN. Anggaran PEN ditingkatkan dari Rp669,43 Triliun menjadi Rp744,75 Triliun dengan fokus pada peningkatan belanja penanganan pandemi dan peningkatan belanja perlindungan sosial. “Diharapkan, dampak negatif perlambatan kegiatan ekonomi pada kuartal III 2021 jadi kecil,” ujar Panutan.