Categories
Berita Berita KSP Ekonomi Ekonomi dan Produktivitas Kedeputian Kedeputian III

Dukung Industri Tekstil Dalam Negeri, KSP: Tingkatkan Pengawasan Produk Tekstil Impor

Jakarta – Kantor Staf Presiden (KSP) berupaya untuk terus mendorong peningkatan pengawasan produk tekstil impor melalui label berbahasa Indonesia, label SNI dan dokumen surat keterangan asal barang (SKA).

Hal ini, menurut Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Panutan S. Sulendrakusuma, dilakukan oleh pemerintah untuk mendukung perkembangan industri tekstil dalam negeri.

“KSP terus memperkuat koordinasi dan sinergi antar Kementerian dan Lembaga dalam meningkatkan pengawasan terhadap produk impor tekstil, termasuk kemungkinan untuk semakin memperkuat regulasi-regulasi yang sudah ada,” kata Panutan saat memimpin rapat koordinasi lintas K/L di Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa (17/5).

Perlu diketahui, Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) digolongkan sebagai industri strategis dan prioritas nasional yang memiliki karakteristik padat karya sehingga dapat menyerap tenaga kerja hingga mencapai 3,95 juta orang.

Data BPS menunjukkan kinerja TPT pada Triwulan-I tahun 2022 tumbuh sangat baik sebesar 12,45% (yoy), jauh lebih lebih baik sebelum pandemi. Indikator lain, seperti peningkatan ekspor, juga tumbuh baik mencapai 28%. Kondisi utilisasi industri TPT pun tergolong cukup tinggi mencapai 70-75%. Ini artinya sektor TPT memiliki potensi perekonomian yang cukup besar.

“Kita perlu menjaga momentum kinerja yang sudah baik ini dengan upaya dan langkah-langkah untuk menjaga pasar dalam negeri melalui peningkatan pengawasan produk tekstil impor, sehingga industri TPT dalam negeri dapat terus berkembang dan utilisasinya industri terus dapat ditingkatkan,” lanjutnya.

Pemerintah telah menerapkan berbagai kebijakan untuk mendukung kinerja industri TPT diantaranya melalui insentif tax allowance, tax holiday, trade remedies, serta kebijakan antidumping di sektor hulu.

“Peningkatan kinerja industri TPT tidak terlepas dari berbagai kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah. Meskipun begitu, memang perlu adanya peningkatan pengawasan produk tekstil impor melalui pengecekan label berbahasa Indonesia, label SNI, dan dokumen SKA,” kata Elis Masitoh selaku Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kementerian Perindustrian.

Categories
Berita Berita KSP Ekonomi Ekonomi dan Produktivitas

Ekspor Distop, KSP : Harga Minyak Goreng Curah Melandai dan Cenderung Turun

Jakarta – Kebijakan pelarangan ekspor minyak goreng dan bahan bakunya, secara umum sudah memberikan dampak pada ketersediaan dan kestabilan harga minyak goreng curah di pasaran. Deputi III Kepala Staf Kepresidenan RI Panutan Sulendrakusuma mengatakan, saat ini harga minyak goreng curah mengalami tren pelandaian dan cenderung menurun, meski belum terlalu signifikan.

“Dari data yang dihimpun KSP, per 2 Mei kemarin, harga minyak goreng curah di pasaran sudah di bawah Rp 20.000. Trennya melandai dan cenderung turun,” kata Panutan, Rabu (4/2).

Ia mengakui, untuk melihat efektivitas kebijakan pelarangan ekspor minyak goreng dan bahan baku minyak goreng terhadap ketersediaan dan kestabilan harga minyak goreng di pasaran, masih butuh waktu. Terlebih, kebijakan tersebut masih berjalan satu minggu.

“Masih butuh waktu untuk melihat outcomenya. Apalagi kebijakan baru berjalan satu minggu ini,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Panutan juga memastikan, Kantor Staf Presiden bersama kementerian/lembaga terus melalukan monitoring di lapangan, agar pelaksanaan kebijakan pelarangan minyak goreng dan bahan baku minyak goreng berjalan efektif dan terukur. Termasuk, melakukan antisipasi dampak negatif terhadap petani.

“Kita perlu menjamin agar implementasi pelaksanaan kebijakan larangan ekspor untuk minyak goreng dan bahan baku minyak dapat berjalan secara efektif dan terukur. Hal ini tentunya harus didukung oleh mekanisme monitoring dan evaluasi baik di tingkat pusat maupun daerah,” terangnya.

Sebelumnya, pada Jum’at (29/4), Kantor Staf Presiden menggelar rapat koordinasi bersama Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, dan Satgas Pangan, terkait pelaksanaan kebijakan pelarangan ekspor minyak goreng dan bahan baku minyak goreng.

Dalam rapat telah disepakati beberapa hal. Yakni, penentuan indikator keberhasilan kebijakan larangan ekspor minyak goreng dan bahan baku minyak, target jumlah pasar yang akan dipantau, penguatan aplikasi Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (SIMIRAH), rencana kebijakan penanggulangan pelemahan harga tandan buah segar kelapa sawit, dan strategi upaya pengendalian harga minyak goreng ke depan.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan terkait dengan kebijakan pelarangan ekspor untuk minyak goreng dan bahan baku minyak goreng. Hal tersebut mencerminkan prioritas pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat Indonesia, meskipun di lain sisi pemerintah menyadari terdapat beberapa dampak negatif seperti potensi hasil panen petani sawit yang tidak terserap, serta penurunan ekspor dan cadangan devisa.

Kebijakan pelarangan ekspor tersebut kemudian diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 22 tahun 2022, dan berlaku pada 28 April 2022.

Categories
Berita Berita KSP Ekonomi Ekonomi dan Produktivitas Kedeputian Kedeputian III

KSP : KUD Mino Saroyo Cilacap Layak Jadi Role Model Program Korporasi Petani Nelayan

Cilacap – Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan terciptanya 500 koperasi modern pada tahun 2024 mendatang. Untuk memastikan program tersebut berjalan optimal, Kantor Staf Presiden bersama kementerian/lembaga terkait melakukan monitoring dan verifikasi lapangan, dengan mengunjungi KUD Mino Saroyo di Cilacap Jawa Tengah, Sabtu (23/4).

Pada 2021, KUD Mino Saroyo ditetapkan sebagai salah satu pilot project sekaligus role model program korporasi petani nelayan. Koperasi yang berdiri pada 1942 ini, dinilai telah berhasil mengembangkan usahanya melalui unit-unit bisnis dan mensejahterakan nelayan.

Saat ini, tercatat ada 8.441 nelayan yang terdaftar sebagai anggota KUD Mino Saroyo. Mereka terbagi dalam 8 kelompok.

Ketua KUD Mina Saroyo Cilacap Untung Jayanto mengatakan, koperasi saat ini mengelola 8 Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di wilayah Cilacap. Salah satunya TPI Higienis PPS. Komoditas utamanya, ikan tuna, cakalang, udang, dan layur

Untung mengungkapkan, volume produksi pada 2021 mencapai 17.900 ton, dengan perputaran uang mencapai Rp 76 miliar.

“Dengan potensi ini, ke depan kami ingin bisa mengekspor sendiri. Tapi kami butuh dukungan sarana dan prasarana untuk mewujudkannya,” kata Untung.

Menanggapi hal itu, Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Panutan Sulendrakusuma menegaskan, Presiden Joko Widodo berkomitmen untuk mensejahterakan petani nelayan, melalui program korporasi. Melalui program tersebut, ujar dia, akan ada modernisasi kelembagaan, peningkatan akses pembiayaan, pemotongan rantai pasok, dan peningkatan akses pasar produk pertanian dan perikanan.

“Pemerintah pasti akan memfasilitasi apa yang menjadi kebutuhan di sini (KUD Mino Saroyo). Karena bapak Presiden juga sudah menekankan agar korporasi petani nelayan ini berjalan optimal,” jelas Panutan.

Ia juga menilai, model bisnis KUD Mino Saroyo sudah terkordinasi dengan baik dari hulu ke hilir. Harapan KSP, tambah Panutan, KUD mino Saroyo dapat menjadi contoh bagi korporasi nelayan yang lainnya dalam menciptakan ekosistem dan pengembangan usaha.

“Dan yang tak kalah pentingnya harus mengakomodir kebutuhan nelayan dan memperhatikan kesejahteraannya,” ucap Panutan.

Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo telah menetapkan korporasi petani nelayan sebagai salah satu dari 41 Proyek Prioritas Strategis (Major Project) dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024.

Implementasi program ini melalui penguatan jaminan usaha dan pembentukan 350 korporasi petani nelayan.

Categories
Berita Berita KSP Ekonomi dan Produktivitas

MotoGP Selesai, KSP Segera lakukan Evaluasi untuk Persiapan WSBK

Jakarta – Gelaran MotoGP Mandalika atau Pertamina Grand Prix of Indonesia telah usai. Pemerintah segera lakukan evaluasi guna mempersiapkan ajang World Super Bike (WSBK) pada November mendatang.

“KSP akan segera melakukan evaluasi mendalam terkait MotoGP sebagai persiapan untuk World Super Bike di akhir tahun 2022,” kata Deputi I Kepala Staf Kepresidenan RI Febry Calvin Tetelepta, di Jakarta, Selasa (22/3).

Febry menyebut ada beberapa evaluasi terkait gelaran MotoGP Mandalika. Mulai dari manajemen parkir, infrastruktur luar kawasan, hingga pemetaan support system sarana prasarana sirkuit.

Soal pengelolaan parkir, menurut Febry, perlu diperhatikan ketersediaan bus untuk antar jemput penonton dari lokasi sirkuit ke areal parkir. Sehingga tidak terjadi penumpukan. Sementara terkait infrastruktur luar kawasan, Ia menekankan pentingnya penyelesaian perluasan jalan Kuta-Keruak, yang menjadi bottleneck arus lalu lintas masuk dan keluar area sirkuit.

“Manajemen lalu lintas perlu ditingkatkan untuk mengurangi kemacetan, termasuk dari area sirkuit menuju lokasi akomodasi penonton,” jelas Febry.

Pria kelahiran Maluku ini juga menilai, perlu ada peta support system untuk menunjukkan sarana prasarana esensial sirkuit, sehingga dapat memudahkan pengunjung.

Terlepas dari segala kekurangan, Febry menganggap, gelaran MotoGP Mandalika telah berjalan dengan baik. Event yang dilaksanakan pertama kali dalam 25 tahun ini, terang dia, mampu mensejajarkan Indonesia dengan negara-negara lain yang memiliki sirkuit dunia. Terlebih, Mandalika mempunyai pemandangan alam yang luar biasa.

Febry memastikan, dengan adanya sirkuit Mandalika pertumbuhan ekonomi baru akan tercipta, UMKM semakin berkembang dengan produk-produk lokal NTB, dan pariwisata yang paling terkena krisis dampak COVID19 akan kembali bergeliat, terutama dengan adanya perhelatan MotoGP.

“Sebagai Bangsa, kita harus berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah meninggalkan legacy bagi bangsa Indonesia,” tegasnya.

“Kedepan, menjadi tanggung jawab ITDC sebagai Pemilik Mandalika dan Pemprov NTB untuk tetap merawat dan mengembangkan kawasan Mandalika sebagai sirkuit dunia dan pariwisata dunia,” imbuh Febry.

Categories
Berita Berita KSP Ekonomi dan Produktivitas

Bertemu Pelaku UMKM di Bali, Moeldoko : Jangan Berpikir “Flat’ Nanti Ketinggalan

Bali – Kepala Staf Kepresidenan RI mengajak pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk membuat lompatan dan melakukan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Menurutnya, kerja keras tersebut dibutuhkan agar bisa berkompetisi di pasar global, di tengah ketidakpastian ekonomi dunia.

“Jangan berpikir flat (datar) nanti ketinggalan. Pandemi COVID19 sudah memberikan pelajaran bagi kita untuk melakukan inovasi dan tidak hanya mengandalkan pada satu komoditi saja,” tegas Moeldoko, saat bertemu pelaku UMKM Bali, di Gianyar, Sabtu (19/3).

Mengutip data Bank Indonesia (BI) Bali, Moeldoko mengungkapkan, 87,5 persen UMKM di Bali terdampak krisis akibat pandemi COVID19. Sementara 12,5 persen mampu bertahan dan beradaptasi, bahkan berkembang.

Masih terkait data tersebut, Ia menyebut, UMKM yang bertahan di masa pandemi, karena menggunakan pemasaran secara digital dan melakukan penambahan produk.

“Ini yang saya maksud dengan melakukan lompatan,” kata Moeldoko.

Moeldoko menegaskan, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk pemberdayaan UMKM, termasuk mendorong ekosistem digital guna meningkatkan akses pasar.

Dalam kesempatan itu, Panglima TNI 2013-2015 ini juga membeberkan kondisi ekonomi global, di mana terjadi kenaikan harga barang dan biaya logistik akibat kelangkaan kontainer dan space untuk shipment.

Menghadapi kondisi tersebut, Moeldoko memastikan pemerintah tidak tinggal diam. Ia mencontohkan soal kelangkaan kontainer dan space untuk shipment. Ia bilang, Kantor Staf Presiden sudah mengumpulkan kementerian/lembaga dan seluruh pihak terkait untuk menemukan solusi atas permasalahan tersebut.

“Kami sudah rapat, untuk kontainer masih bisa ditangani. Tapi untuk shipment-nya sulit karena memang berkaitan dengan kebijakan berbagai negara. Situasi ini tidak gampang. Mohon dipahami. Sebab ini berkaitan dengan kondisi global,” ucap Moeldoko.

“Saya harap teman-teman UMKM di sini (Bali) jangan putus semangatnya,” pungkasnya.