Categories
Berita Berita KSP Gugus Tugas Kedeputian Kedeputian II Manajemen Talenta Nasional

Jawaban Moeldoko Saat Ditanya Soal Kenakalan Masa Kecilnya

 Peringati Hari Anak Nasional, Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko menerima kunjungan anak-anak berprestasi internasional
Peringati Hari Anak Nasional, Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko menerima kunjungan anak-anak berprestasi internasional

Jakarta— Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko mengundang lima anak berprestasi tingkat internasional di bidang matematika, sains dan kebudayaan saat memperingati Hari Anak Nasional 23 Juli 2020.  Kelima anak tersebut adalah Raisha Putri Aulia, Muhammad Ilham Alfarisi, Michelle Aurelia Yudianto, Muhammad Arya Bimasena, dan Nisrina Fathiyya Nugraha.Mereka berbincang santai di salah satu ruangan yang berada di Gedung Bina Graha, Jakarta.

Peraih penghargaan medali perunggu pada olimipade matematika dan sains 2018, Muhammad Arya Bimasena tanpa ragu membuka perbincangan dan mengaku mengagumi Moeldoko saat membaca riwayat hidupnya. “Saya ngefans sama bapak sejak beberapa jam yang lalu karena bapak memiliki prestasi yang banyak,” ujar Arya.

Sesaat setelah itu, Moeldoko sempat terkejut saat Ilham Alfarisi bertanya ketika anak-anak apakah pernah nakal atau tidak. “Seperti kebanyakan anak-anak pasti pernah nakal. Saat taruna saya sering sekali iseng dengan teman-teman sekelas bahkan pengajar hingga hafal nama saya,” ujar Moeldoko sambil tertawa.

Moeldoko melanjutkan bercerita mengenang masa kecilnya yang penuh dengan kesulitan. Kampungnya sering dilanda banjir dan harus mengungsi ke kantor desa untuk belajar. Dia mengaku saat itu rasanya sulit berpikir dan bercita-cita menjadi Panglima TNI.

Tetapi rintangan yang ada menurut Moeldoko bukan halangan melainkan penyemangat untuk meraih cita-cita. “Kalian anak Indonesia bisa jadi apapun. Kamu bisa mimpi jadi menteri bahkan presiden. Cita-cita tidak datang begitu saja, cita-cita harus diperjuangkan,” ungkap Moeldoko

Ia menantang anak-anak Indonesia harus berani merancang masa depannya sejak dini. Sebab untuk menjadi sukses tidak bisa hanya dengan berpikir biasa saja karena nanti hasilnya juga hanya akan biasa saja. “Saat perwira pertama saya ambil kertas saya buat garis untuk menentukan target-target dalam hidup saya. Itu menjadi motivasi saya. Sekarang saya tantang kalian apakah berani mendesain masa depan kalian,” ucap Moeldoko.

Moeldoko juga mengajak anak-anak berprestasi tersebut untuk mengunjungi ruang kerjanya dan menceritakan sejarah ruangan tersebut. “Ini tempat saya bekerja sehari-hari. Ruangan ini tadinya adalah ruang kerja Presiden Soeharto,” ungkapnya.
Satu persatu anak-anak mencoba kursi kerja yang biasa dipakai Kepala Staf Kepresidenan dalam bekerja. Begitu pula dengan Raisha Putri langsung mengambil ponselnya untuk ngevlog saat berada di ruang kerja Kastaf. “Hai guys saat ini saya sedang berada di ruang kerja Pak Moeldoko. Ruangan ini juga pernah menjadi ruang kerja Presiden ke-2 RI lho,” ucapnya.

Tampak raut wajah gembira saat anak-anak tersebut berada dibalik meja kerja Moeldoko. Bahkan anak-anak tersebut meminta foto satu-persatu dengan Moeldoko sebelum mengakhiri pertemuan.

Categories
Berita Berita KSP Kedeputian Kedeputian II

Kolaborasi Internasional Percepat Penemuan Vaksin COVID-19

Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko bertemu Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19, Ali Ghufron Mukti bahas pengembangan vaksin COVID-19
Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko bertemu Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19, Ali Ghufron Mukti bahas pengembangan vaksin COVID-19

Jakarta- Seluruh dunia saat ini masih berusaha menghasilkan vaksin COVID-19. Begitu pula dengan Indonesia yang sedang mengembangkan penelitian agar dapat  memproduksi vaksin sendiri mengingat populasi penduduk yang besar. Upaya pengembangan produksi vaksin lokal bertujuan untuk menemukan jenis vaksin tertentu yang cocok untuk jenis virus corona di Indonesia, yang kemungkinan memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan jenis virus di negara lain.

“Kita harus segera temukan vaksin untuk mengakhiri pandemi ini. Lakukan kolaborasi antar negara dan lembaga internasional sangat penting sebagai upaya menemukan vaksin ini dalam waktu singkat,” tegas Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko saat bertemu dengan Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 di Gedung Bina Graha Jakarta, Rabu (15/7).

Pengembangan vaksin ini sejalan dengan instruksi Presiden dalam upaya percepatan penanganan COVID-19 untuk mendukung kesehatan Indonesia. Selain itu pengembangan vaksin ini merupakan upaya membangun kemandirian nasional pada sektor kesehatan. “Pengembangan vaksin COVID-19 juga soal kedaulatan kesehatan dan kebanggaan nasional,” ungkap Moeldoko

Sejak awal pandemi Kantor Staf Presiden telah mengkoordinasikan berbagai pihak mulai dari kementerian dan lembaga pemerintah, Gugus Tugas, rumah sakit, perguruan tinggi, serta industri sebagai respons penanggulangan virus corona yang penularannya sangat cepat. “Sejak awal kami membentuk Pusat Informasi Terpadu (PINTER) COVID-19 sebagai media komunikasi resmi penanganan corona. Selain itu juga melakukan penyaluran APD, alkes dan masker langsung ke berbagai rumah sakit dan masyarakat,” kata Moeldoko.

Sementara itu Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19, Ali Ghufron Mukti menjelaskan pengembangkan vaksin COVID-19 di Indonesia, pemerintah melakukan dua bentuk kolaborasi yaitu kolaborasi dalam negeri dan kolaborasi internasional. ” Harus dipastikan bahwa kolaborasi internasional dalam pengembangan vaksin akan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat Indonesia,” ucap Ali Ghufron Mukti.

Menurut Ali, LBM Eijkman saat ini sedang mengembangkan vaksin melalui metode sub-unit protein rekombinan menggunakan strain corona virus yang berasal dari Indonesia. Metode ini dipilih karena Indonesia memiliki teknologi dan pengalaman, serta terbiasa mengembangkan metode pengembangan vaksin dengan metode tersebut.

Sedangkan kerjasama internasional yang dilakukan Indonesia diantaranya PT Kalbe Farma dengan Genexine, PT BCHT dengan China National Biotech Group Company Limited, PT Biofarma dengan Sinovac, dan PT Biofarma dengan CEPI.

Hingga saat ini, Indonesia telah menyerahkan 16 Whole Genome Sequence (WGS) ke Global Science Initiative and Primary Source for Genomic (GISAID), yang terdiri dari 10 WGS merupakan hasil penelitian dari LBM Eijkman dan 6 WGS dari Universitas Airlangga.

Categories
Berita Berita KSP Kedeputian II

Pemerintah Pastikan Pemenuhan Hak Anak Saat Pandemi COVID

Abetnego Tarigan Deputi II Kepala Staf Kepresidenan
Abetnego Tarigan Deputi II Kepala Staf Kepresidenan

Jakarta- Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada orang dewasa melainkan juga anak-anak. Merebaknya virus ini menimbulkan dampak signifikan pada melemahnya perekonomian keluarga. Akibatnya anak-anak juga turut merasakan berbagai efek negatif dari situasi saat ini seperti tak terpenuhinya asupan gizi yang merupakan hak dasar.

Terkait hal tersebut pemerintah akan memastikan setiap anak Indonesia terpenuhi kebutuhan dan haknya. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dengan menyalurkan paket pemenuhan kebutuhan spesifik anak secara langsung.

“Dalam kondisi pandemi COVID-19 saat ini, negara akan memastikan anak-anak harus terpenuhi haknya. Sebab Anak-anak adalah salah satu kelompok paling rentan terdampak wabah virus corona.” ujar Abetnego Tarigan, Deputi II Kepala Staf Kepresidenan saat menghadiri Pemberian Pemenuhan Kebutuhan Spesifik Anak dalam Rangka Hari Anak Nasional Tahun 2020 di Cibubur, Jakarta, Sabtu (11/7).

Pemenuhan gizi anak ini sangat penting demi mencapai pertumbuhan fisik, apalagi Indonesia sedang gencar melakanakan program pencegahan stunting. Abetnego mengatakan isu kesehatan anak khususnya stunting menjadi prioritas kerja Kantor Staf Presiden (KSP). “Bantuan ini sangat penting karena pencegahan stunting merupakan investasi pembangunan sumber daya manusia dalam jangka panjang,” ungkap Abetnego

Selain itu, tema Hari Anak Nasional “Melindungi Anak Indonesia Maju” menjadi momentum bersama untuk memberikan perhatian dan perlindungan terhadap anak Indonesia.Oleh karena itu KSP akan memastikan setiap program dan kegiatan strategis lintas K/L menyasar pada perlindungan dan pemenuhan hak perempuan dan anak.

Sementara itu ditempat yang sama Menteri PPPA (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Bintang Puspayoga menjelaskan perlindungan terhadap anak merupakan tanggungjawab bersama. Kondisi khusus  saat ini, tentunya diperlukan upaya pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak agar tetap dapat bertahan dan berdaya untuk dapat melalui pandemi ini.

“Dengan adanya COVID-19, risiko tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan ini pun menjadi lebih tinggi,” ucap Bintang.

Selain gizi, anak juga memiliki kebutuhan akan pendidikan dan pengasuhan yang baik dan bebas dari diskriminasi, kekerasan, eksploitasi dan perlakuan salah lainnya. Penyaluran paket pemenuhan kebutuhan spesifik bagi Anak ini merupakan upaya negara agar anak Indonesia tetap dapat melalui pandemi ini dengan sehat.

Penyaluran paket pemenuhan kebutuhan spesifik anak secara langsung ini juga dimanfaatkan untuk melihat kondisi masyarakat selama masa pandemi, khususnya kondisi kesehatan serta kondisi sosial dan ketahanan ekonominya. Selain itu, kesempatan ini juga untuk memastikan pemenuhan hak anak untuk tetap sekolah tetap terpenuhi.

Pemberian paket pemenuhan kebutuhan spesifik anak di lokasi TPS Bantar Gebang pada hari ini akan diberikan 1000 anak dari berbagai kelompok umur. Selain itu lebih dari 900 paket pemenuhan kebutuhan spesifik anak dibagikan untuk wilayah Depok dan Cibubur. Selain bantuan paket pemenuhan kebutuhan spesifik anak pemerintah sudah memberikan bantuan melalui berbagai program seperti bantuan langsung tunai, dana desa, program keluarga harapan dan lainnya untuk masyarakat terdampak COVID-19.

Categories
Berita Berita KSP Kedeputian Kedeputian II

Memprihatinkan, Angka Kekerasan Seksual Anak Terus Meningkat

JAKARTA – Kasus kekerasan terhadap anak tercatat terus mengalami peningkatan berdasarkan data Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Pada tahun 2016, jumlah korban yang mengajukan permohonan sebanyak 35 orang, meningkat menjadi 70 orang pada 2017 dan pada tahun 2019 menjadi 231 orang. Terbaru adalah kasus dugaan kekerasan seksual terhadap anak yang terjadi di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di Kabupaten Lampung Timur.

“Pada rapat terbatas beberapa waktu lalu, Presiden memberi arahan agar kementerian dan lembaga memperbaiki sistem pelaporan dan layanan pengaduan kekerasan supaya cepat, terintegrasi, dan komprehensif,” ujar Deputi II Kepala Staf Kepresidenan, Abetnego Tarigan, di Gedung Bina Graha Jakarta, Kamis (9/7).

Persoalan ini mendapat perhatian serius pemerintah sehingga Rabu kemarin, KSP membahasnya dalam Rapat Koordinasi Penanganan Kasus Dugaan Kejahatan Seksual Terhadap Anak di Lingkungan P2TP2A Lampung. Abetnego mengatakan KSP akan melakukan komunikasi dengan Polda Lampung, Kemendagri, Kemensos dan KPPPA terkait perkembangan penanganan kasus ini. “Kasus ini sangat-sangat memprihatinkan dan menjadi concern bersama. Semua pihak hendaknya mengevaluasi serta memperbaiki pengelolaan penanganan kekerasan seksual secara strategis dan komprehensif sesuai arahan presiden,” tegas Abetnego

Pada kesempatan yang sama, Wakapolda Lampung Brigjen Pol Sudarsono, mengatakan pihaknya sangat berhati-hati dan serius dalam melakukan penyidikan kasus kekerasan seksual ini. Korban mendapatkan pendampingan dari Polda Lampung dan psikolog selama proses pemeriksaan. “Polda Lampung terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait. Kami berupaya upaya untuk mengungkapkan kasus ini sehingga bisa tuntas,” tegasnya.

Sementara itu, standar dari Rumah Aman yang ada selama ini menjadi sorotan Direktur Rehabilitasi Sosial Anak, Kementerian Sosial, Kanya Eka Santi. Menurutnya perlu ada Standard Operating Prosedure (SOP) yang harus dipatuhi bersama, seperti kode etik, harus selalu ada psikolog untuk pendampingan, adanya pengawasan dan pemantauan yang ekstra, dan lain-lain “Kasus yang terjadi di Lampung Timur memberikan sinyal bagi kita semua mengenai sistem pelayanan perlindungan anak. Tidak mudah untuk mengembangkan Rumah Aman, harus lebih dari membangun gedung,” paparnya.

Sedangkan Ruhaini, Tenaga Ahli Utama KSP berpendapat dalam konteks pelayanan publik, perlu mengubah mindset untuk tidak hanya sebagai penyedia layanan, namun sebagai penanggung jawab hak warga negara. “Right-based protection ini adalah penghormatan kepada human dignity atau harkat manusia yang harus dikedepankan dalam pelayanan publik,” paparnya.

Rakor tersebut dihadiri pula oleh Sri Purwaningsih, Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah IV, Kementerian Dalam Negeri; Marwan, Asisten Deputi Bidang Koordinasi Perlindungan Perempuan dan Anak, Kemenko PMK; Rita Witriati, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab. Lampung Timur; Theresia S., Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Lampung serta tim Kedeputian II KSP.

Categories
Berita Berita KSP COVID-19 Gugus Tugas Kedeputian II

Gotong-Royong Perkuat Indonesia Lawan COVID-19

Plt. Deputi II Kantor Staf Presiden (KSP), Abetnego Tarigan
Plt. Deputi II Kantor Staf Presiden (KSP), Abetnego Tarigan

Masyarakat perlu terus membangun budaya gotong- royong dalam menghadapi wabah virus corona atau Covid-19. Hal Ini penting dilakukan agar pandemi global ini dapat segera ditangani. Salah satu bentuk nyata gotong-royong tersebut adalah bersama-sama menyediakan atau mendonasikan alat kesehatan yang dibutuhkan para tenaga medis di berbagai rumah sakit rujukan pasien corona.

”Melihat perkembangan dan dinamika saat ini dalam menghadapi covid-19, dukungan dari masyarakat terus mengalir. Ini merupakan suatu kekuatan di Indonesia bahwa gerakan dari masyarakat sangat cepat. kami berharap donasi alat kesehatan ini dapat bermanfaat sehingga para pasien kembali sehat,” papar Plt. Deputi II Kantor Staf Presiden (KSP), Abetnego Tarigan saat menyalurkan alat kesehatan ke RSUD Tarakan, Jakarta, Senin (13/4).

Abetnego mengatakan,  KSP mewakili pemerintah mendapatkan banyak bantuan  donasi dari masyarakat dan pihak perusahaan swasta. Berbagai alat kesehatan ini untuk menambah pasokan alat kesehatan yang masih kurang di beberapa rumah sakit atau puskesmas yang menngani pasien corona.

Adapun sumbangan alat kesehatan yang diberikan kepada RS Tarakan berupa USG sebanyak 3 unit, Infusion pump sejumlah 10 unit, syringe pump 10 unit, dan kaca mata pelindung sebanyak 100 buah. Pada hari ini KSP juga menyalurkan 300 ribu sarung tangan medis kepada 42 Puskesmas di wilayah DKI Jakarta.Sementara itu  BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Jakarta mendapatkan bantuan berupa  400 ribu sarung tangan medis.

Abetnego juga menjelaskan bahwa KSP sedang melakukan pemetaan mengenai rumah sakit yang membutuhkan alat kesehatan tambahan untuk menangani pasien corona. Selain itu, KSP juga berupaya untuk selalu memastikan standarisasi alat kesehatan yang akan disumbangkan untuk mengantisipasi risiko bahaya yang mungkin bisa terjadi.

“Kepala Staf Kepresidenan Pak moeldoko memberi perhatian khusus terhadap kebutuhan alat kesehatan ini. Maka kami diminta untuk memetakan kekurangan alat kesehatan dan rumah sakit mana saja yang masih membutuhkan tambahan alat kesehatan.  Kami juga berkonsentrasi penuh agar jangan sampai alat kesehatan ini tidak sesuai standar karena bisa membayakan pasien.”

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama RSUD  Tarakan, Dian Ekowati  mengucapkan terima kasih kepada pemerintah atas bantuan yang diberikan. “Kami sangat berbesar hati, saat ini ada 65 orang yang masih dirawat. Kami membutuhkan alat kesehatan yang sesuai standar sehingga tenaga medis tidak khawatir dalam menangani pasien.”

Selain itu, ujar Dian, ada beberapa ruangan rumah sakit yang perlu dimaksimalkan agar sesuai dengan standar kebutuhan pasien corona. Di sisi lain, kendala yang dihadapi adalah kurangnya personil tenaga medis yang membantu menangani pasien, sehingga harus bekerja secara bergantian. Karena itu, diharapkan ada mobilisasi relawan yang dapat membantu para tenaga medis di rumah sakit.