Categories
Berita Berita KSP Kedeputian Politik

Bahas Service City, Moeldoko Ungkap Sering Mampir ke Sate Dhoho

JAKARTA – Kepala Staf Kepresidenan Dr Moeldoko mengaku punya langganan warung sate di Jalan Dhoho, Kediri. Hal ini disampaikan Moeldoko ketika menjadi narasumber pada acara ulang tahun Kota Kediri, Senin (26/7) melalui virtual dari Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Merdeka.

“Salah satu yang tidak pernah terlewatkan saat ke Kota Kediri adalah sate di Jalan Dhoho,” ujarnya saat ditanya moderator dalam talkshow virtual bertajuk “Memperkuat Kota Kediri Sebagai Service City di Tengah Pandemi”, Senin (26/7). Kota Kediri memang tidak asing bagi Moeldoko. Panglima TNI(2013 – 2015) ini memang lahir dan besar di Kediri, Jawa Timur.

Pada diskusi itu, Moeldoko mengucapkan selamat ulang tahun yang ke 1.142 untuk Kota Kediri. Dia menyampaikan apresiasi pada Kota Kediri yang terus tumbuh maju. Misalnya, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang tumbuh rata-rata 4,96% per tahun selama 2010-2020, dan Angka Kemiskinan yang turun dari 9,31% menjadi 7,69% pada 2010-2020. Lebih baik daripada angka nasional.

“Saya mengikuti visi Kota Kediri sebagai the Service City, dan sudah on the track. Hal ini sesuai dengan Presiden Jokowi yang mengenalkan Sistem Pemerintahan Dilan atau Digital Melayani. Ada sistem perizinan cepat, mall pelayanan terpadu, dan lainnya,” ujarnya.

Ia menjelaskan, jika pemerintahan daerah orientasinya sudah bergeser ke Dilan, maka pasti pelayanan terhadap masyarakat akan menjadi lebih optimal. Menurutnya, permasalahan biasanya berasal dari data yang kurang bagus, maka perubahan ke sistem digital akan sangat membantu.

“Kediri memiliki trademark luar biasa. Ada Pondok Pesantren Lirboyo, Legenda Ramalan Raja Jayabaya, Gudang Garam, dan sejarah bagaimana kerajaan dahulu membangun hubungan dagang internasional. Hal ini akan lebih mudah untuk membuat branding,” ungkap Moeldoko.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa pendukung pertumbuhan Kota Kediri yang terbaru adalah dari pembangunan bandara atau airport. Dimana menurutnya bakal mendukung berbagai bidang seperti ekonomi, sampai ke pariwisata.

“Sudah ada airport yang pembangunannya 50 persen. Maka pertumbuhan ekonomi bisa lebih dahsyat lagi, juga pariwisatanya. Maka harus dikembangkan juga kulturnya bagaimana bisa direspons masyarakat dengan baik. Bagaimana pariwisata menjadi salah satu kultur yang dibiasakan. Sehingga siap menjadi tuan rumah yang baik,” paparnya.

Menurutnya, apabila bidang pariwisata bisa disiapkan dengan baik, maka akan mendukung konsep Service City dengan sangat baik. Ia mengaku konsep tersebut sedang dibahas oleh berbagai pemerintahan di dunia.

“Saran saya adalah perlu saat ini pemerintah Kediri perlu merespons dengan cepat, karena sedang terjadi perubahan yang juga cepat. Salah satunya adalah saat pandemi Covid-19 kini, yang mengubah tak hanya bidang kesehatan, tapi semua tatanan kehidupan,” pungkasnya.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan saat ini jajarannya memang sedang berfokus menggunakan berbagai cara untuk tetap menumbuhkan roda ekonomi di tengah pandemi. Bahkan, ia mengaku di ulang tahun kali ini semua berubah total dari biasanya.

“Dari lubuk hati yang paling dalam, kita sedang banting setir. Biasanya ulang tahun ada seremoni, karnaval, dan acara lain. Tapi sekarang kita tidak melakukan keramaian sama sekali, dan berubah melakukan gerakan yang mampu membantu masyarakat. Contohnya memberi bingkisan kepada masyarakat yang sedang isolasi mandiri (isoman),” ungkapnya.

Abu mengaku, dalam mereposisi Kota Kediri menjadi Service City, jajarannya mempersiapkan beberapa hal. Hal itu antara lain berfokus membesarkan porsi pembangunan dan pelayanan di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, jasa, dan ekonomi.

“Untuk pendidikan kita sediakan program beasiswa. Kemudian untuk kesehatan kita siapkan universal health coverage sampai home care. Di bidang sosial kita bagikan kartu sahabat, karena perdagangan dan jasa sedang lumpuh karena pandemi. Kartu ini berisi bantuan 200.000, dan akan kita teruskan,” jelasnya.

Selain itu, ia menambahkan, ada juga bantuan isoman melalui amil-amil zakat yang tersebar di Kota Kediri. Kemudian di bidang ekonomi ada layanan perizinan agar investasi tumbuh dan UMKM berdaya saing. Ada pula kredit untuk masyarakat kelas bawah dan yang belum terjamah perbankan.

“Lalu ada juga koperasi tiap RW, sistem kependudukan dan catatan sipil juga sudah kami buat online. Dimana ada layanan drive thru, satu hari jadi, dan layanan antar seperti akta kelahiran yang kita kirim via pos tanpa harus antri,” kata Abu.

Saat ini pihaknya berencana melakukan percepatan digitalisasi untuk UMKM, ditambah dengan dukungan permodalan. Adapun proyeksi ke depan untuk pertumbuhan ekonomi di Kota Kediri adalah perluasan penguasaan teknologi digital, kemitraan strategis, dukungan promosi dan pendanaan.