Belitung — Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari meninjau pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sekaligus meninjau fasilitas Unit Kesehatan Sekolah (UKS) di SMA Negeri 1 Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Rabu (8/10).
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari peran KSP dalam mengawal pelaksanaan program prioritas pemerintah di bidang kesehatan dan pendidikan, khususnya dalam mendukung upaya pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul sebagaimana visi Presiden Prabowo Subianto.
Program CKG di SMA Negeri 1 Tanjungpandan menjadi hari pertama dari rangkaian pemeriksaan kesehatan bagi 851 siswa yang dijadwalkan berlangsung selama enam hari. Dalam kesempatan itu, Kepala Staf menyaksikan langsung proses pemeriksaan yang meliputi pengukuran berat dan tinggi badan, pemeriksaan tekanan darah, cek darah, hingga tes psikologis.
“Alhamdulillah pada hari ini dapat kesempatan untuk datang ke sekolah SMA 1 Negeri Tanjungpandan. Di sini kami melihat kegiatan cek kesehatan gratis hari pertama, tadi kita mengikuti proses mulai dari timbang badan, kemudian tinggi badan, kemudian pemeriksaan tekanan darah, kemudian cek darah, bahkan ada pemeriksaan psikologis,” ujarnya.
Kepala Staf Kepresidenan mengapresiasi antusiasme petugas kesehatan dan para siswa yang mengikuti kegiatan tersebut. Beliau menegaskan, program CKG merupakan bagian dari upaya pemerintah menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, terutama generasi muda sebagai fondasi SDM unggul.
“Jadi alhamdulillah ini satu titik lagi dimana kita melihat pelaksanaan cek kesehatan gratis, mudah-mudahan program ini terus berjalan,” ucapnya.
Selain meninjau pelaksanaan CKG, Kepala Staf juga mengunjungi fasilitas UKS di sekolah tersebut. Menurutnya, UKS memiliki peran strategis dalam mendukung manajemen kesehatan di sekolah, baik dari aspek pengawasan maupun edukasi bagi siswa. UKS juga memiliki peran penting dalam mendukung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah berjalan di sekolah-sekolah.
“Dalam kesempatan ini melihat situasi dan kondisi termasuk dari program pengembangan UKS, kita melihat UKS tadi, optimis bahwa UKS itu bisa berperan lebih besar dalam pengelolaan MBG, jadi baik dari segi pengawasan maupun juga dalam mengelola berbagai masalah yang ada,” bebernya.
Lebih lanjut, Kepala Staf Kepresidenan menegaskan pentingnya revitalisasi UKS melalui peningkatan kapasitas kader UKS di lingkungan sekolah. Menurutnya, pelatihan kader UKS perlu diaktifkan kembali dan diperbarui dengan materi yang relevan dengan tantangan saat ini, seperti higienitas makanan dan kesehatan lingkungan sekolah.
“Misalnya nanti dari UKS sudah ada khusus untuk penjamah makanan, kebetulan kita dengar bahwa pelatihan untuk kader UKS sudah lama tidak diselenggarakan. Jadi pulang dari sini kita komunikasi dengan Kemenkes untuk mendorong agar ini diaktifasi lagi dan kurikulumnya ditambah soal yang terkait dengan itu,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Staf Kepresidenan juga menegaskan bahwa sektor kesehatan merupakan faktor penting dalam keberhasilan proses pembelajaran. Program kesehatan di sekolah menjadi bagian dari pendekatan terpadu dalam pengembangan SDM unggul sebagaimana arahan Presiden Prabowo.
“Ini adalah memang bagusnya Bapak Presiden, beliau mendukung pengembangan SDM lewat pendidikan tapi juga lewat kesehatan supaya apa? Pelajaran yang diberikan, guru yang berkualitas, teknologi yang diberikan, kurikulum yang bagus, semuanya bisa optimal,” ujarnya.
“Jadi bagaimana agar yang namanya malnutrisi sudah gak malnutrisi lagi, yang IQ-nya masih kurang dinaikkan, jadi ini satu kesatuan yang kompleks begitu teman-teman,” tuntasnya.