Belitung Timur, Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari bersama Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Prof. Stella Christie meresmikan pembangunan SMA Garuda Baru di Kecamatan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (8/10).
Peresmian ini merupakan bagian dari pelaksanaan serentak di 16 lokasi di seluruh Indonesia, yang terdiri atas 12 Sekolah Garuda Transformasi dan 4 Sekolah Garuda Baru. Program ini menjadi langkah awal implementasi Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto di bidang pendidikan.
Dalam sambutannya, Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari menyampaikan bahwa Sekolah Garuda merupakan wujud nyata dari gagasan Presiden Prabowo untuk memperluas akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak berprestasi dari seluruh penjuru Indonesia.
“Saya sangat bahagia berada di tempat ini dan sangat yakin Presiden Prabowo pun berbahagia melihat peristiwa hari ini, karena salah satu cita-cita beliau — mendirikan sekolah unggulan di berbagai pelosok Indonesia — akan segera terwujud,” ujar Qodari.
Pemerintah menargetkan hingga tahun 2029 terdapat 20 Sekolah Garuda Baru dan 80 Sekolah Garuda Transformasi di seluruh Indonesia.
“Sekolah Garuda akan menjadi instrumen penting untuk melahirkan generasi muda yang berkualitas, mendukung perjuangan kita menuju Indonesia sebagai negara maju,” lanjutnya.
Sejak tahap awal, Kantor Staf Presiden (KSP) berperan aktif dalam penyusunan Peraturan Presiden tentang Sekolah Garuda serta mengoordinasikan percepatan pelaksanaannya lintas kementerian dan lembaga.
“Sejak awal, KSP sudah terlibat dalam perancangan peraturan presiden. Saya pribadi ikut hadir—saat itu sebagai Wakil Kepala Staf Kepresidenan—dalam rapat-rapat awal bersama Bu Stella, dibantu oleh teman-teman dari berbagai kedeputian. Jadi, apa yang kita saksikan hari ini merupakan manifestasi dan implementasi dari ide serta gagasan Presiden Prabowo,” tutur Qodari.
KSP juga berperan dalam mempercepat sejumlah aspek penting seperti penyiapan lahan, penyesuaian mekanisme anggaran, dan koordinasi lintas lembaga.
“Kita patut bersyukur akhirnya bisa sampai pada tahap ini. Nantinya akan ada keterlibatan dari banyak pihak, mulai dari Kementerian ATR/BPN, Kementerian PU, Kementerian Keuangan, rekan-rekan dari ITB, Pak Bupati, Pak Gubernur, hingga Bakom. Banyak sekali pihak yang akan berperan dalam mewujudkan Sekolah Garuda ini,” tambahnya.
Selain menghadirkan pendidikan berkualitas, Sekolah Garuda juga dirancang untuk memperkuat semangat kebangsaan melalui interaksi lintas daerah.
“Walaupun nanti 20 persen siswanya berasal dari Bangka Belitung dan 80 persen dari luar daerah, Sekolah Garuda akan mengakomodasi murid-murid dari berbagai provinsi agar tercipta interaksi lintas daerah dan tumbuh semangat kebangsaan yang kuat — mencerminkan semangat NKRI yang sejati,” tegas Qodari.
Kepala Staf Kepresidenan menutup sambutannya dengan pesan optimisme bahwa Sekolah Garuda akan menjadi sistem pendidikan unggulan yang melahirkan generasi cerdas, berkarakter, dan siap memajukan bangsa.
“Ini menjadi harapan baru bagi anak-anak muda Indonesia, terutama yang berbakat. Dengan adanya Sekolah Garuda, upaya-upaya yang sebelumnya bersifat individual kini menjadi sistematis. Harapannya, akan semakin banyak anak-anak cerdas, sukses, dan berprestasi yang dilahirkan oleh bangsa Indonesia,” pungkasnya.