Jakarta – Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko menyampaikan orasi kebangsaan, pada forum silaturahmi kebangsaan peringati hari lahir Pancasila, di lapangan Banteng Jakarta, Senin (13/6). Acara ini digelar oleh Gerakan Perjuangan Masyarakat Pluralisme (GPMP), sebuah organisasi masyarakat lintas agama.
Dalam orasinya, Moeldoko menekankan pentingnya seluruh elemen masyarakat memiliki kepedulian dan komitmen kuat untuk menjaga bangsa. “Jangan pernah lelah menjaga dan memelihara kebangsaan kita,” seru Moeldoko.
Ia menyebut, salah satu elemen penting untuk menjaga kebangsaan, dengan memperkuat dan membumikan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara. Terlebih, saat ini Indonesia menghadapi berbagai tantangan.
“Kondisi saat ini sangat dinamis. Mulai dari ekonomi, politik, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Benteng terkuat kita adalah Pancasila. Ini yang harus kita jaga,” tegas Moeldoko.
Panglima TNI 2013-2015 ini juga mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya para tokoh lintas agama, untuk sama-sama menjaga soliditas nasional. “Dengan Gotong Royong, apapun tantangannya kita bisa selesaikan semua. Jadi soliditas nasional jangan pernah kendor,” pesan Moeldoko yang sekaligus menutup orasinya.
Pada kesempatan itu, Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko mendapat gelar kehormatan sebagai Bapak Perawat dan Pengawal Pluralisme.
Ketua Umum Gerakan Perjuangan Masyarakat Pluralisme (GPMP) Pendeta Andreas Benaya Rehiary mengungkapkan, Moeldoko dinilai telah mengimplementaskkan sikap pluralitas, yakni menerima keberagaman. Ia mencontohkan kehadiran Moeldoko dalam berbagai perayaan keagamaan.
“Saat Natal kemarin, kami tidak mengundang pak Moeldoko. Tapi beliau tiba-tiba datang. Ini menunjukkan bahwa beliau menghormati keberagaman dan bisa melanjutkan perjuangan Gus Dur soal pluralisme,” terang Andreas.