Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan kasus corona sudah terjadi di Indonesia tetapi sudah diantisipasi. Menurut Menlu, yang perlu segera dilakukan adalah membangun komunikasi.
Salah satunya dengan memberikan informasi atau pengumuman mengenai daftar rumah sakit rujukan terkait virus COVID-19. Dengan demikian, masyarakat mengetahui pemerintah memiliki kesiapan.
“Ini menunjukan bahwa kesiapan sudah dilakukan sejak awal isu corona muncul. Masyarakat perlu melihat bahwa pemerintah well prepared,” ujar Retno dalam Rapat Tingkat Menteri (RTM) membahas upaya antisipasi dan penanganan virus COVID-19 di Gedung Bina Graha Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (2/3).
Selain itu, lanjut Retno, perlu juga diinformasikan mengenai Pusat Informasi isu corona. Dalam hal ini, KSP berperan sebagai Pusat Informasi Terpadu (PINTER) Corona/COVID-19
Hal penting lainnya adalah segera melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah (Pemda). Pihak Pemda harus mendapatkan arahan mengenai hal apa saja yang perlu dan tak perlu disampaikan pada masyarakat. Misalnya, mengenai nama pasien kasus corona tidak boleh diumumkan.
Retno juga menyinggung kebutuhan masker, sanitasi dan kebutuhan pokok. “Hal ini juga perlu diperhatikan. Jangan sampai ada yang memanfaatkan situasi. Perlu melibatkan Menteri Perdagangan untuk terus mengontrol harga pasar. Harga masker sudah mulai naik dari Rp8.500 menjadi Rp350 ribu, jadi tak terkendali,” kata Retno.