Categories
Berita Berita KSP COVID-19 Gugus Tugas

Dokumen COVID-19 Diperiksa Manual, Picu Antrian Panjang Truk di Pelabuhan Merak

Jakarta – Sistem Penanganan COVID-19 berbasis teknologi di Pelabuhan Merak, Banten belum maksimal. Kantor Staf Presiden (KSP) menemukan masalah terbesar adalah tingkat literasi digital pengguna jasa transportasi penyeberangan masih rendah. Belum lagi akses internet yang terbatas. Tim KSP melaporkan persoalan ini ketika melakukan monitoring dan evaluasi lapangan penanganan COVID-19 di Indonesia, Selasa (24/8).

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan mensyaratkan setiap penumpang jasa penyeberangan harus sudah mendapat vaksinasi dosis pertama serta memperlihatkan hasil tes antigen. Pemerintah bahkan sudah melakukan integrasi antara aplikasi Ferizy (layanan tiket berbasis online) dengan aplikasi Peduli Lindungi guna memastikan keaslian dokumen vaksin dan antigen.

Namun sistem berbasis teknologi ini belum berjalan optimal. Sebagian besar pengemudi truk logistik Jawa-Sumatra belum memiliki kecakapan dalam mengakses internet dari telepon selularnya. Akibatnya mereka lebih banyak yang memilih layanan tiket dan dokumen berbasis manual.

Pemeriksaan kelengkapan dokumen antigen secara manual ini menyebabkan antrian panjang. Aparat membutuhkan waktu hingga tujuh menit untuk setiap kali pemeriksaan. Sementara petugas yang diterjunkan terbatas.

“Kami kesulitan melakukan verifikasi surat antigen pengemudi truk karena personil kami terbatas. Antrian jadi panjang,” kata Hanjar Dwi Antoro, Kepala Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VIII Provinsi Banten. Namun prosedur penanganan COVID-19 di Pelabuhan Merak terus dijalankan secara ketat dan berkelanjutan.

Bukan hanya melakukan pemeriksaan, BPTD juga terus mengupayakan vaksinasi gratis di Pelabuhan Merak. Hingga Selasa kemarin sudah 1.450 orang di Pelabuhan Merak menerima vaksinasi gratis, termasuk para kru kapal.BPDT bersama TNI AL memasang target melakukan vaksinasi bagi 2,000 orang calon penumpang dan masyarakat di Pelabuhan Merak.

“KSP akan mendorong penguatan literasi digital di pelabuhan Merak, khususnya diperlukan edukasi dan pendampingan bagi para supir truk,” kata tenaga ahli KSP, Fajrimei A. Gofar.