Categories
News KSP News Ekonomi Deputies Deputy Chief of Staff for Economy

Kinerja Ekspor Terjaga, Pemulihan Ekonomi Berjalan

JAKARTA – Kinerja perdagangan luar negeri Indonesia pada Februari 2021 semakin menunjukkan adanya pemulihan ekonomi. Salah satu indikasinya adalah nilai ekspor Indonesia sepanjang Januari-Februari 2021 yang mencapai US$30,6 miliar atau meningkat 10,3 persen dari periode yang sama pada 2020. “Jumlah ini bertambah seiring dengan ekspor pada Februari yang mencapai US$15,3 miliar, naik 8,6 persen dari periode sama tahun lalu. Kinerja ekpor ini tetap terjaga di tengah perekonomian dunia yang mengalami resesi,” ungkap Deputi III Kantor Staf Presiden (KSP) Panutan Sulendrakusuma, Rabu (17/3).

Panutan memaparkan, sepanjang dua bulan pertama tahun ini, kontribusi ekspor Indonesia berasal dari hasil industri, pertanian, dan pertambangan non-migas yang masing-masing naik 10,3 persen, 8,8 persen, dan 12,2 persen. Sementara pada Februari 2021, peningkatan ekspor dikontribusikan sektor non-migas yang naik 8,7% (year on year/yoy). 

Selain kegiatan ekspor, Panutan juga menerangkan adanya pertumbuhan impor barang barang modal serta bahan baku/penolong. Nilai impor pada Februari 2021 mencapai US$13,3 miliar, naik 14,9 persen (yoy).  Kenaikan impor Februari 2021 terjadi pada kelompok barang modal serta kelompok bahan baku/penolong yang naik masing-masing 17,7 persen dan 11,5 persen (yoy); sedangkan barang konsumsi naik 43,6% (yoy).

“Kenaikan impor pada Februari 2021 terutama pada kelompok bahan baku/penolong serta barang modal menunjukkan bergeraknya industri dan investasi yang cukup baik,” imbuh Panutan.

Secara keseluruhan, Panutan menjelaskan, neraca perdagangan Februari 2021 tetap mencatat surplus. Nilainya mencapai US$2,0 miliar. Dengan begitu, dalam dua bulan pertama tahun 2021, surplus perdagangan tercatat menjadi US$4,0 miliar. “Kita harap bisa menyumbang positif bagi pertumbuhan ekonomi triwulan I/2021,” jelas Panutan.