Categories
News KSP News Deputies Deputy Chief of Staff for Economy

Kartu Prakerja Buka Peluang Kerja Bagi Calon dan Mantan PMI untuk Reskilling

JAKARTA – Kartu Prakerja kian menunjukkan jangkauannya ke seluruh lapisan masyarakat. Termasuk bagi calon dan mantan Pekerja Migran Indonesia (PMI). “Program ini memberi peluang kerja bagi calon dan mantan (ex) PMI,” ungkap Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko saat menghadiri rapat program Kartu Prakerja di Jakarta, Kamis (24/6).

Berdasarkan hasil evaluasi III Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian periode 15 November – 15 Desember 2020, tercatat jumlah penerima Kartu Prakerja mencapai 3,38 juta. Dari jumlah itu, sebanyak 337.154 atau 6,12% merupakan calon PMI. Pada data yang sama, sebanyak 120.648 atau 2,19% dari total penerima Kartu Prakerja adalah ex-PMI.

Catatan tersebut tidak lepas dari kolaborasi pengelola Kartu Prakerja dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Pendampingan untuk ex-PMI juga dilakukan mulai dari pendaftaran, pelatihan, hingga masuk learning management system dengan 92 layanan, terdiri dari target Juni 2021 sebanyak 23 layanan dan Juli 2021 sebanyak 69 layanan.

Sementara PMI Kartu Prakerja menunjukkan ada potensi peralihan dari unskilled labor ke skilled labor. Hal ini karena seperlima calon PMI berpendidikan Sarjana. Namun Moeldoko menyarankan, “Perlu kerja sama lebih lanjut antara BP2MI, Kemenaker dan Kartu Prakerja untuk pertanggungjawabannya.”

Di sisi lain, Manajemen Pelaksana Operasi (PMO) Kartu Prakerja sudah mengumpulkan data yang berasal dari Survei Evaluasi Program Kartu Prakerja dan data karantina PMI di Wisma Atlet. Data Wisma Atlet bisa menjadi pilot project pemberdayaan di daerah. Ex-PMI datang dari 150 negara, punya skill unik dan berkompetensi. Diharapkan Kartu Prakerja bisa memberikan reskilling untuk PMI yang baru pulang, sambil menunggu masa Covid-19 usai.