Categories
Berita KSP

Indonesia dan PEA Tingkatkan Kerjasama Pertahanan

ABU DHABI- Kunjungan kenegaraan terakhir yang dilakukan Presiden Republik Indonesia ke Abu Dhabi Persatuan Emirat Arab (PEA) adalah sebelas tahun yang lalu atau tepatnya pada tahun 2004. Oleh karenanya, kehadiran Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi pada hari Minggu siang, 13 September 2015 disambut hangat Pemerintah PEA.
Kehangatan itu ditunjukkan dalam pertemuan bilateral yang dilaksanakan secara bersahabat, demikian keterangan yang disampaikan Menteri Luar Negeri kepada pers. “Dalam pertemuan itu dibahas mengenai beberapa hal, tentang isu ekonomi dan non ekonomi, seperti kerjasama pertahanan,” ucap Menlu.
Menlu juga menjelaskan bahwa pada forum bisnis telah ditandatangani Memorandum of Understanding antara PT. Pindad (Persero) dan Continental Aviation Services untuk kerja sama lisensi senapan SS2 dan pemasaran amunisi Pindad di wilayah Timur Tengah.
Di bidang ekonomi, Menlu menggarisbawahi bahwa PEA merupakan negara tujuan ekspor utama Indonesia di Timur Tengah. “Dengan nilai perdagangan mencapai USD 4,25 milyar di tahun 2014 di mana Indonesia menikmati surplus USD 748 juta,” ujar Menlu.
Di bidang investasi, PEA memiliki potensi sovereign wealth funds yang cukup besar. PEA merupakan salah satu investor besar dari Timur Tengah ke Indonesia yang selain melakukan investasi portofolio namun juga melakukan investasi langsung dengan nilai PMA sebesar USD 25,365 juta di tahun 2014.
Sebagai salah satu hasil konkrit dari kunjungan ini, Menlu RI dan Menlu PEA telah menandatangani MoU Kerja Sama Penanggulangan Perdagangan Orang dan Perlindungan Korban Perdagangan Orang RI-PEA. MoU tersebut menyepakati kerja sama dalam penegakan hukum untuk mencegah perdagangan orang melalui deteksi dini, investigasi dan penuntutan.
Selain itu MoU juga menyepakati kerja sama dalam melakukan perlindungan, rehabilitasi dan bantuan termasuk repatriasi kepada korban perdagangan orang.
Pemerintah berusaha menjadikan PEA sebagai penghubung untuk masuknya produk-produk dari Indonesia ke Timur Tengah, mengingat bandara dan pelabuhannya dikelola dengan modern.

Categories
Berita KSP

“Blusukan” di Abu Dhabi, Presiden: Kualitas Produk Indonesia Harus Ditingkatkan

ABU DHABI- Setelah disibukkan dengan beberapa agenda pada hari ketiga di Timur Tengah (Timteng) atau hari pertama berada di Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab, Minggu 13 September 2015, Presiden Joko Widodo “blusukan” ke LuLu Hypermarket yang berada di pertokoan Khalidiyah Mall pada pukul 21.15 waktu setempat.
Blusukan Presiden Jokowi dinantikan warga negara Indonesia yang berada di Abu Dhabi. Tampak mereka antusias menanti kehadiran Presiden. Kerumunan warga Indonesia berteriak, “Jokowi…Jokowi…Jokowi,” begitu Presiden tiba di halaman muka Khalidiyah Mall.
Presiden disambut oleh pemilik LuLu Hypermarkett Yousuf Ali. Saat berjalan menuju LuLu Hypermarket, Presiden tidak henti-hentinya menyalami warga Indonesia, bahkan beberapa orang di antaranya mengajak Presiden berfoto selfie.
Saat berjalan menuju gerai buah yang berasal dari Indonesia, seperti pepaya, nanas, durian, dan mangga, terdengar lagu Indonesia Raya dinyanyikan serempak oleh masyarakat Indonesia yang memenuhi Lulu Hypermarkett.
LuLu Hypermarket akan menjadi outlet bagi produk-produk dari Indonesia dan  LuLu mempunyai jaringan yang luas yang tersebar di Timur Tengah dan Asia sebanyak 165 outlet.
TINGKAT MUTU PRODUK INDONESIA
Presiden menjelaskan kepada pers bahwa kedatangannya di LuLu Hypermarket untuk melihat produk-produk dari Indonesia, baik produk dari pabrik maupun produk petani, seperti bawang merah, buah-buahan, pepaya, sirsak, jambu, mangga, nangka, dan berbagai jenis lainnya.
Presiden juga telah mengingatkan pemilik LuLu Hypermarket yang telah dikenalnya sejak 11 tahun yang lalu, mengembangkan produk-produk kecil dari desa-desa dan kampung-kampung, seperti kerajinan tangan. “Oleh sebab itu tadi saya meminta agar memperbanyak lagi produk-produk yang diimpor dari Indonesia,” kata Presiden.
Kepada pemilik LuLu Hypermarket, Presiden juga menanyakan tentang harga dari produk-produk Indonesia tersebut. “Harga dari Indonesia kompetitif, tetapi dari sisi kualitas memang masih perlu ditingkatkan lagi,” kata Presiden.
Untuk meningkatkan kualitas itu, lanjut Presiden, di situlah tugas pemerintah. “Daya saing produknya ada, tidak ada masalah, tetapi kualitasnya perlu diperbaiki,” ucap Presiden.

Categories
Berita KSP

Tahun Depan Kuota Haji Bertambah 10 ribu

JEDDAH- Kabar gembira bagi calon jamaah haji Indonesia yang masuk daftar tunggu. Pertemuan marathon yang dilakukan Presiden Joko Widodo selama berada di Jeddah pada Sabtu 12 September 2015 langsung memberikan hasil nyata. Pernyataan ini disampaikan Sekretaris Kabinet Pramono Anung ketika memberikan keterangan pers di Istana Raja Faisal Jeddah, Sabtu malam 12 September 2015.
Seskab menjelaskan saat jamuan santap siang kenegaraan, Presiden menyampaikan kepada Raja Arab Saudi tentang penambahan kuota haji. Tidak berapa lama, saat Menteri Negara urusan Agama Kerajaan Arab Saudi Muhamad Ali Sheikh melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden, sekaligus juga menyampaikan persetujuan penambahan kuota haji sebesar 10.000.
Penambahan kuota haji ini, tidak mengurangi perhatian Presiden kepada peningkatan kualitas pelayanan ibadah Haji. “Meski sekarang banyak kemajuan masih banyak perbaikan yang perlu dilakukan,” ucap Seskab.
Kuota menjadi hal yang penting, kata Seskab, karena Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar, maka seseorang yang mendaftar baru dapat mewujudkan ibadah hajinya pada 10 tahun mendatang.
Sejak tahun 2013 Pemerintah Kerajaan Arab Saudi kuota haji dari negara-negara pengirim jamaah sejak 2013. Kebijakan itu diterapkan menyusul pembangunan Masjidil Haram yang tengah berlangsung.

Categories
Berita KSP

Pujian IDB dan OKI untuk Indonesia

JEDDAH- Dua lembaga internasional yang berpusat di Kawasan Timur Tengah, yakni Islamic Development Bank (IDB) dan Organisasi Konferensi Negara-Negara Islam (OKI) memberikan pujian atas peran aktif yang dilakukan Indonesia sebagai anggota kedua lembaga tersebut. Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan kedua pimpinan lembaga internasional tersebut dihelat di Istana Raja Faisal Jeddah, Sabtu, 12 September 2015.
Dalam pertemuan Presiden dengan Presiden IDB DR Ahmad Mohamed Ali Al-Madani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan kepada pers bahwa IDB sangat menghargai peran aktif Indonesia sejak kelahiran hingga saat ini. “IDB bukan merupakan hal yang baru bagi Indonesia, demikian pula sebaliknya, karena Indonesia ikut membidani lahirnya IDB,” ucap Menlu.
Indonesia, kata Menlu, berkomitmen untuk menjadi tuan rumah dari pertemuan tahunan IDB yang akan diselenggarakan di Jakarta pada bulan Mei 2016. “Di sela-sela pertemuan itu dilakukan workshop mengenai masalah capacity building,” ucap Menlu.
Presiden IDB dalam pertemuan itu, berharap dilakukan reaktivasi kerjasama antara Kamar Dagang Indonesia (KADIN) dengan kamar dagang negara-negara Arab. Indonesia, lanjut Menlu, saat ini sedang menggarap dialog strategis dengan negara-negara di kawasan Teluk. “Hal ini akan menambahkan bagi bobot reaktivasi kerjasama antara KADIN dengan kamar dagang negara-negara Arab,” jelas Menlu.
Kedua belah pihak juga membahas mengenai masalah program Member Country Partnership Strategy (MCPS) untuk fase yang kedua yang berjalan dari tahun 2014-2019 dengan nilai  USD 5 Miliar.  “Indonesia di fase sebelumnya, pada fase pertama dengan nilai USD 2 Miliar,” ucap Menlu.
MCPS adalah merupakan kerangka kerjasama antara IDB Group dengan Pemerintah Indonesia dengan lingkup kerjasama yang tidak hanya meliputi sektor pemerintahan, namun juga termasuk sektor swasta. Dalam fase kedua ini, pemerintah meletakkan bobot pada pembangunan infrastruktur.
DUKUNG GAGASAN ISLAM RAHMATAN LIl ‘ALAMIN
Sekretaris Jenderal OKI TN Iyad Madani memberikan penghargaan dan admirasi kepada Indonesia atas peran aktif Indonsia selama ini dalam OKI. “Indonesia merupakan contoh di mana demokrasi dan Islam dapat berjalan bersama,” kata Menlu menjelaskan pertemuan tersebut.
Indonesia, kata Menlu, juga mengapresiasi dukungan OKI kepada Indonesia  untuk mendirikan contact group menyuarakan Islam Rahmatan lil ‘Alamin.
Menlu menyebutkan bahwa saat penyelenggaraan KAA di Jakarta pada bulan April lalu, Presiden melakukan pertemuan dengan wakil dari negara-negara OKI. “Dan di situlah Presiden menyampaikan concern-nya terhadap situasi saat ini, konflik terjadi di mana-mana. Dan Presiden mengusulkan berdirinya satu contact group dalam OKI yang menyuarakan Islam sebagai Rahmatan Lil ‘Alamin,” ucap Menlu
Sekjen OKI sangat mendukung upaya yang digagas Indonesia ini. Presiden juga menyampaikan apresiasi kepada OKI atas dukungannya. “Dan pada kesempatan tadi, Sekjen OKI mengundang untuk hadir dalam tiga KTT yang akan dilakukan secara berturut-turut pada bulan November 2015 tentang science dan technology, KTT mengenai masalah Palestina pada Januari 2016 dan KTT Reguler dari OKI bulan April 2016,” ucap Menlu.

Categories
Berita KSP

Presiden Terima Penghargaan Tertinggi dari Raja Arab Saudi

JEDDAH- Pemberian Star of the Order of King Abdulaziz Al-Saud Medal yang diberikan secara khusus oleh Raja Arab Saudi Salman Bin Abdulaziz Al Saud kepada Presiden Joko Widodo di Istana Al-Salam Diwan Malaki menunjukkan apresiasi yang luar biasa dari Kerajaan Arab Saudi kepada Presiden dan Pemerintah Republik Indonesia. Medali itu merupakan Order of Merit tertinggi bagi pemimpin negara sahabat. Penghargaan tertinggi kerajaan Arab Saudi pernah diberikan pada Presiden Obama, Perdana Menteri Cameron dan Shinzo Abe.
“Medali itu artinya sebuah penghormatan dan sekaligus persahabatan bagi seorang kepala negara Islam terbesar di dunia,” ujar Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menjelaskan kepada pers di Istana Raja Faisal Jeddah, Sabtu, 12 September 2015.
Apresiasi tinggi Pemerintah Kerajaan Arab Saudi juga ditunjukkan dengan disambutnya Presiden di pintu gerbang pesawat oleh Raja Arab Saudi dan adanya  jamuan makan siang kenegaraan. “Sambutan yang diberikan, yang mungkin sangat jarang diberikan Kerajaan Arab Saudi kepada negara-negara lain,” ujar Seskab.
Dalam pertemuan bilateral antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, Presiden mengundang investor dari Arab Saudi untuk berinvestasi di Indonesia, karena saat ini Indonesia sedang membangun infrastruktur. “Investor Arab Saudi diundang untuk membangun kilang minyak, jalan, pelabuhan, dan berbagai objek bisnis lainnya. Selain itu juga diundang untuk masuk di bidang investasi keuangan,” kata Seskab.
Presiden juga menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dalam mengelola ibadah haji selama ini, meski masih diperlukan langkah perbaikan atas berbagai kekurangan yang ada.
Selain itu, kata Seskab, Presiden mengajukan permohonan pengampunan kepada empat orang TKI yang divonis hukuman mati. “Dan raja akan membicarakan secara khusus persoalan tersebut,” ujar Seskab.